Jika merenung sebentar saja soal hidup, apa yang terpikir?
Jika pertanyaan itu ditujukan kepada saya, maka saya punya jawaban seperti ini:
Beberapa bulan ini, saya cukup familiar dengan pertanyaan tsb, sebenarnya apa sih hidup? Terlebih lagi setiap ada masalah yang datang dalam hidup saya, entah itu dari lingkungan atau dalam pribadi sendiri. Maka lagi2 saya merenung apa sih hidup?
“Hidup” yang saya maksud identik dengan dunia. Dunia yang meliputi segala yang ada baik materil maupun immateril.
Semakin kesini, saya semakin yakin dan setuju dengan banyak pernyataan yang mengatakan bahwa dunia ini ibarat bangkai.
Pernah berpikir tentang apa yang kita lakukan sebenarnya di dunia ini? Sudah berapa lama usia kita disini? Apa saja yang kita rasakan dan siapa saja orang yang sudah kita jumpai? Dan masih banyak lagi pertanyaan2 lain.
Saya merasa bahwa hidup ini begitu MEMUAKKAN! Bukan karena keadaan saya tidak bahagia. Muak dalam berbagai hal. Saat ini saya masuk dalam fase bosan dan muak pada dunia ini. Baru sadar bahwa dunia hanya tempat yang sementara dan kita tidak benar2 hidup.
Saya pun sampai bingung menjelaskan apa yang sebetulnya saya rasakan dan fikirikan soal hidup dunia ini. Begitu njelimet/ribet dijelaskan. Tapi saya mencoba untuk menuliskannya, entah akan tersampaikan atau tidak apa yang saya maksud. Beginilah salah satunya cirri ketidakhidupan manusia di dunia. Untuk menjelaskan yang ada dipikirannya ssaja tidak mampu!
Sebetulnya apa tujuan kita hidup di dunia ini? Sampai setua ini pun saya tidak juga tau apa yang menjadi tujuan.
Apa yang saya lakukan dan mau kemana saya ini. Agama sudah ada, Tuhan pun ada, tapi diri ini tetap saja seperti terapung. Salahkan diri in yang mungkin sibuk memuja dunia tadinya.
Pernah berfikir dan sadar bahwa kita ini awal lair sudah menangis, semakin bertambahnya waktu lalu kita tertawa, namun kita akan menangis lagi, dan sampai kita tua pun akan terus begitu. Menangis, tertawa.
Didunia ini, saya merasakan bahagia, senang, riang, gembira, antusias dll. Namun setelah itu pun ada waktu lagi dimana saya harus merasakan kesedihan, kesengsaraan, kepusingan, kegundahan, kepenatan, kebosanan dll.
Ya begitulah. Nikmati saja!
Bahwa pada dasarnya apapun yang berbau dunia adalah sementara.